Minggu, 12 Juni 2011

EPISTIMOLOGI

Peretemuan 11
EPISTEMOLOGI/CARA MEMPEROLEH ILMU
Berasal dari bahasa Yunani
Episteme: Pengetahuan dan Logos : Ilmu
Epistemologi: Ilmu tentang Pengetahuan
• Ada 5 Metode
• 1.Metode Induktif
• 2.Deduktif
• 3.Positivis
• 4.Kontemplatif
• 5.Dialektik
1. Metode Induktif/Rasional
• Pengetahuan yang diperoleh oleh manusia melalui akal, indera, dan lain-lain mempunyai metode tersendiri dalam teori pengetahuan, diantaranya adalah :
• Metode Induktif (Proses berfikir dari peristiwa khusus (konkrit) ke Umum. (Khusus ke Umum)
• Induksi yaitu suatu metode yang menyimpulkan pernyataan-pernyataan hasil observasi (khusus) disimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebih umum. Dan menurut suatu pandangan yang luas diterima, ilmu-ilmu Rasioanalis ditandai oleh metode induktif, suatu inferensi bisa disebut induktif bila bertolak dari pernyataan-pernyataan tunggal, seperti gambaran mengenai hasil pengamatan dan penelitian orang sampai pada pernyataan-pernyataan universal.
• David Hume (1711-1716), telah membangkitkan pertanyaan mengenai induksi yang membingungkan para filosof dari zamannya sampai sekarang
• Apa Fungsi Induktif
• Dalam induksi, setelah diperoleh pengetahuan, maka akan dipergunakan hal-hal lain, seperti
• Pengetahuan mengajarkan kita bahwa kalau logam dipanasi, ia mengembang, bertolak dari teori ini kita akan tahu bahwa logam lain yang kalau dipanasi juga akan mengembang.
• Dari contoh di atas bisa diketahui bahwa induksi tersebut memberikan suatu pengetahuan yang disebut juga dengan pengetahuan (sintetik).
2.Metode Deduktif/Empiris
• Deduksi Proses berfikir dari hal umum ke Khusus (umum ke khusus)
• Atau metode yang menyimpulkan bahwa data-data empiris diolah lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang runtut. Hal-hal yang harus ada dalam metode deduktif ialah adanya perbandingan logis antara kesimpulan-kesimpulan itu sendiri. Ada penyelidikan bentuk logis teori itu dengan tujuan apakah teori tersebut mempunyai sifat empiris atau ilmiah, ada perbandingan dengan teori-teori lain dan ada pengujian teori dengan jalan menerapkan secara empiris kesimpulan-kesimpulan yang bisa ditarik dari teori tersebut.
• Karl Poper
• Popper tidak pernah menganggap bahwa kita dapat membuktikan kebenaran-kebenaran teori dari kebenaran pernyataan-pernyataan yang bersifat tunggal. Tidak pernah ia menganggap bahwa berkat kesimpulan-kesimpulan yang telah divertifisikasikan, teori-teori dapat dikukuhkan sebagai benar atau bahkan hanya mungkin benar, contoh: jika penawaran besar, harga akan turun. Karena penawaran beras besar, maka harga beras akan turun.
3.Metode Positivis
• Metode ini dikeluarkan oleh August Comte (1798-1857),. Metode ini berpangkal dari apa yang telah diketahui, yang faktual, yang positif. Ia mengenyampingkan segala uraian/persoalan di luar yang ada sebagai fakta. Oleh karena itu, ia menolak metafisika.
• Apa yang diketahui secara positif, adalah segala yang tampak dan segala gejala. Dengan demikian metode ini dalam bidang filsafat dan ilmu pengetahuan dibatasi kepada bidang gejala-gejala saja. (Semua serba terukur)
Tiga Tahapan
Menurut Comte, perkembangan pemikiran manusia berlangsung dalam tiga tahap:
1. Teologis,
2. Metafisis, dan
3. Positif.
Pada tahap teologis, orang berkeyakinan bahwa dibalik segala sesuatu tersirat pernyataan kehendak khusus. (Tuhan, Dewa atau apa saja namanya yang mengendalikan alam) Orang beragama rendah.
• Tahap dua metafisik
• Pada tahap metafisik, kekuatan adikodrati itu diubah menjadi kekuatan yang abstrak, yang kemudian dipersatukan dalam pengertian yang bersifat umum yang disebut alam dan dipandangnya sebagai asal dari segala gejala./ hukum alam
• Ketiga
• Pada tahap ini, usaha mencapai pengenalan yang mutlak, baik pengetahuan teologis ataupun metafisis dipandang tak berguna, menurutnya tidaklah berguna melacak asal dan tujuan akhir seluruh alam, melacak hakikat yang sejati dari segala sesuatu. Yang penting adalah menemukan hukum-hukum kesamaan dan urutan yang terdapat pada fakta-fakta dengan pengamatan dan penggunaan akal. Positif
4. Metode Kontemplatif
• Metode ini mengatakan adanya keterbatan indera dan akal manusia untuk memperoleh pengetahuan, sehingga objek yan dihasilkan pun akan berbeda-beda harusnya dikembangkan suatu kemampuan akal yang disebut dengan intuisi.
• Pengetahuan yang diperoleh lewat intuisi ini bisa diperoleh dengan cara berkontemplasi seperti yang dilakukan oleh Al-Ghazali.
• Intuisi
• Intuisi dalam tasawuf disebut dengan ma’rifah yaitu pengetahuan yang datang dari Tuhan melalui pencerahan dan penyinaran. Al-Ghazali menerangkan bahwa pengetahuan intuisi atau ma’rifah yang disinarkan oleh Allah secara langsung merupakan pengetahuan yang paling benar.
• Pengetahuan yang diperoleh lewat intuisi ini hanya bersifat individual dan tidak bisa dipergunakan untuk mencari keuntungan seperti ilmu pengetahuan yang dewasa ini bisa dikomersilkan
5. Metode Dialektis
• Dalam filsafat, dialektika mula-mula berarti metode tanya jawab untuk mencapai kejernihan filsafat. Metode ini diajarkan oleh Socrates. Namun Plato mengartikannya diskusi logika. Kini dialektika berarti tahap logika, yang mengajarkan kaidah-kaidah dan metode-metode penuturan, juga analisis sistematik tentang ide-ide untuk mencapai apa yang terkandung dalampandangan.
• Dielaktika/Hegel
• Dalam kehidupan sehari-hari dialektika berarti kecakapan untuk melakukan perdebatan. Dalam teori pengetahuan ini m,erupakan bentuk pemikian yang tidak tersusun dari satu pikiran tetapi pemikiran itu speerti dalam percakapan, bertolak paling kurang dua kutub.
• Hegel menggunakan metode dialektis untuk menjelaskan filsafatnya, lebih luas dari itu, meurut Hegel dalam realitas ini berlangsung dialektika. Dan dialektika di sini berarti mengompromikan hal-hal yang berlawanan seperti
• Dialektika Hegel
• Diktator. Di sini manusia diatur dengan baik, tapi mereka tidak punya kebebasan (tesis).
• Keadaan di atas menampilkan lawannya, yaitu negara anarki (anti tesis) dan warga negara mempunyai kebebasan tanpa batas, tetapi hidup dalam kekacauan.
• Tesis dan anti tesis ini disintesiskan yaitu negara demokrasi. Dalam bentuk ini kebebasan warga negara dibatasi oleh undang-undang dan hidup masyarakat tidak kacau. (sintesis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar