Sabtu, 21 Februari 2009

LIMA RATUAS WARGA UNJUK RASA

Limaratus Warga Unjuk Rasa Hingga Tengah Malam
Kediri – Sedikitnya 500 warga dari empat dusun yakni, Sumbersari, Kedungsari, Sumberwungu, dan Kemiri, Desa Kedungsari, kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri, hingga tengah malam kemarin berunjuk ras di bali desa setempat. Mereka, menuntut Kepala Desa Yakob Zaenal Arifin mempertanggung jawaban keuangan desa.
Aksi demo yang dilakukan ratusan warga ini merupakan buntut dari kekesalan mereka. Pasalnya, meski berulang kali bertanya tentang keuangan desa, namun tidak memperoleh jawaban pasti dari kades. Padahal Yakob telah menjabat selama 6 tahun di desa itu, sejak diangkat tahun 2004 silam.

"Ada lima hal yang kami tuntut dari Kades Yakob yakni, pertanggung jawaban dari Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2007 dan 2008, Penjualan aset desa berupa, sawah dan kas desa, penjualan sawah bengkok pembantu kepala dusun (kasun), dan dugaan penggelapan dana penjualan tanah pos kamling," ujar Riyanto, perwakilan warga di balai desa.

Lebih lanjut dipaparkan Riyanto, wujud dari alokasi dana ADD selama dua tahun tersebut, tidak dapat dinikmati. "Seperti pembangunan balai desa ini,kita bisa lihat semuanya, mungkin baru berjalan 60 persen. Serta, pengerasan jalan di Dusun Sumbersari, kenyataanya terbengkalai hingga kini," papar Riyanto.

Demo yang digelar warga mendapat kawalan dari petugas, Koramil maupun Polsek Tarokan. Meski demikian, warga terlanjur emosi, mereka berceloteh melakukan orasi,agar mengadili kades Yakob. "Terus terang kita ini jengkel, kemana larinya dana-dana tersebut. Taruhlah saya, bengkok saya 1 hektar dijual sejak dua tahun lalu,"tutur Suparno, pembantu kasun.

Setelah terjadi perdebatan alot selama kurang lebih 4 jam antara perwakilan warga dengan Kades Yakob, dan perangkat desa, akhirnya emosi warga dapat diredam.

Setelah, Kades Yakob berjanji akan menyelesaikan semuanya dalam kurun waktu dua bulan. "Kita buat kesepakatan, bahwa saya akan menyelesaikan semuanya dalam dua bulan," kata Yakob. Warga membubarkan diri sekitar pukul 00.00 WUB. (nal)
====


Pelajar SMP Jualan Narkoba
Kediri.- Pam, yang masih duduk di bangku kelas 2 sebuah SMP negeri di Kota Kediri, ikut membantu pamannya Sugeng Widodo (29), warga Kecamatan Mojoroto Kota Kediri menjual narkoba.

Pam pelajar SMP itu diiming-imingi dapat uang jajan dan uang rokok. Selama tiga bulan, Pam beroperasi menjual narkoba di lingkungan sekolah. Akibatnya, Pam terancam putus sekolah karena harus berurusan dengan polisi. Pam dibekuk anggota Satnarkoba Polresta Kediri saat hendak mengantarkan pesanan pil haram itu kepada seorang pembeli di kawasan Wisata Bukit Klotok, Kediri. "Kita amankan tersangka, dengan barang bukti 50 butir pil dobel L yang disimpan di saku celananya," terang Kasat Narkoba Polresta Kediri AKP Sudadi, Sabtu (21/2/2009) siang.

Dari keterangan Pam, imbuh Sudadi, petugas mengetahui jika barang haram itu berasal dari Sugeng, yang tak lain adalah paman dari tersangka. Tidak mau membuang waktu, petugas segera mendatangi rumah Sugeng, dan melakukan penangkapan. "Sugeng kita amankan, kemudian kita geledah di kamarnya terdapar 1.000 butir pil dobel L. Barang bukti itu, kita amankan dan kita bawa ke Polresta Kediri," tegas Sudadi (nal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar